Pages

Jumat, 03 Juli 2015

Solusi mendengarkan Musik tanpa Kabel



Sekarang ini jamannya yang serba praktis, termasuk urusan mendengarkan musik. Berkat teknologi Bluetooth, kita tidak perlu lagi terbatas dengan kabel jika ingin memutar musik via speaker. Mau mendengarkan musik dari ponsel, tablet atau music player, cukup hubungkan dengan MUZE melalui koneksi Bluetooth. 

Dengan kemampuan Bluetooth low energy dan baterai lithium-ion berkapasitas mumpuni, MUZE dapat memutar musik selama 8 jam tanpa henti. Jangkauan Bluetooth MUZE juga luas, mencapai 10 meter. Jadi Anda bisa lebih nyaman untuk bermobilisasi sambil mendengarkan musik tanpa khawatir akan terputus.

Keunggulan lain yang dimiliki MUZE adalah Multipoint Connection, yakni kemampuan untuk terhubung via Bluetooth dengan dua gadget sekaligus. Ingin memutar musik dari dua perangkat secara bergantian akan lebih mudah. Tidak perlu repot harus memutus dan menyambung koneksi Bluetooth terlebih dulu.

Rabu, 17 Juni 2015

Ketidak beruntungan Membuat Sean Gelael Tidak Mendapatkan Poin

Pebalap Indonesia, Sean Gelael, sedang mengalami nasib kurang baik saat menjalani putaran keempat Kejuaraan Renault 3.5, sehingga tidak berhasil mendulang poin dalam kedua balapan yang dijalaninya.


Mobil Sean terpelintir akibat ada kerusakan saat Sean berada di posisi ke sembilan pada race pertama, sementara di race kedua, upaya besar yang dilakukan Sean saat kualifikasi menjadi sia-sia akibat ketidakseimbangan penanganan kendaraan yang menyebabkan mobil Sean kembali terpellintir, dan membuatnya harus berhenti dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Segala sesuatunya terlihat cukup menjanjikan saat kegiatan akhir pekan kemarin dimulai, Sean dengan mobil Jagonya Ayam with Carlin sempat mencatatkan dirinya sebagai pebalap tercepat ke sembilan saat sesi latihan bebas di hari Jumat. Tetapi hal tersebut tidak berlanjut pada saat sesi kualifikasi di hari Sabtu pagi, yang menyebabkan Sean harus start dari posisi ke lima belas di race pertama.

Sean segera memperbaiki posisinya di lap pertama, saat dia mengambil jalur rumput untuk mendahului Beitske Visser yang  di barisan depan, dan secara fantastis langsung berada di posisi sembilan.

Sean terus mencoba bertahan di posisi tersebut selama beberapa putaran, termasuk bertahan dari kejaran pebalap Brasil, Pietro Fantin, yang merupakan pebalap paling berpengalaman di lintasan, saat kemudian kerusakan pada bagian tie rod depan yang terjadi di lap awal, menyebabkan mobilnya terpelintir.

Akibatnya posisi Sean melorot ke sembilan belas, tetapi Sean terus berusaha keras dan akhirnya naik kembali ke posisi lima belas, di sebuah sirkuit yang sangat sulit untuk menyalip. Sean menyesuaikan cara mengendalikan kendaraannya  untuk mengatasi kemudi yang rusak karena masalah tie rod, dan berhasil memperoleh catatan waktu per lap yang sangat baik, bahkan catatan waktunya tersebut bisa lebih cepat dibandingkan beberapa pebalap di depannya, termasuk Visser yang finish di posisi sembilan.

 “Seharusnya saya bisa,” kata Sean, yang tahu benar bahwa apabila tidak terjadi insiden apapun, poin akan dapat dia peroleh. “Paling tidak saya membuktikan bahwa ada grip di rumput saat start. Tetapi saya mengalami akhir yang mengecewakan, terutama karena saya tahu saya memiliki kecepatan di sirkuit ini.”

Sean menegaskan hal tersebut saat sesi kualifikasi kedua, mencatatkan diri di posisi 11, Sean berhasil memperoleh posisi terbaiknya sepanjang mengikuti Kejuaraan Formula Renault 3.5. Apabila waktu terbaiknya di setiap sektor digabungkan dalam satu lap, maka Sean bisa menduduki posisi ke tujuh saat start.

Sekali lagi Sean berhasil melakukan start yang sangat baik, tetapi saat bertarung di lap pembuka, Sean terdorong ke luar lintasan di tikungan kedua, membuat posisinya turun ke posisi 13. Sesuai dengan peraturan, saat menjalani race kedua, semua pebalap diwajibkan melakukan pitstop. Tim Jagonya Ayam with Carlin meminta Sean untuk melakukan pit stop di awal lomba, mencoba untuk mendapatkan area kosong sehingga dapat melewati beberapa pebalap di depannya. Apa yang diharapkan memang terjadi, begitu keluar dari pitstop Sean mampu mencatatkan waktu yang sangat baik, tetapi hanya setelah beberapa lap berikutnya, timbul masalah oversteer yang tidak jelas penyebabnya, mengakibatkan mobil Sean terpelintir ke luar lintasan.

Biasanya masalah oversteer itu terjadi karena ban belakang kehilangan grip, tetapi ban tersebut baru saja diganti saat pitstop dan masih baru. Jadi, setelah balapan, Tim Jagonya Ayam with Carlin melakukan investigasi untuk mengetahu penyebab dari masalah tersebut.

 “Kita berhasil melakukan kemajuan yang baik saat kualifikasi kedua, dan itu merupakan suatu dorongan yang positif untuk menjalani sisa musim ke depan,” kata Sean. “Sesuatu yang tidak menyenangkan saat saya harus terdorong ke luar di lap pertama, tetapi panggilan untuk melakukan pitstop di awal perlombaan adalah sesuatu yang sangat tepat, tetapi masalah oversteer yang timbul beberapa lap berikutnya seakan-akan tidak nyata. Baiklah, kali ini hasilnya mengecewakan, tetapi kami semua tahu bahwa kalau semuanya berjalan baik tentunya hasil yang baik juga akan diperoleh.” Tetapi, Sean harus menunggu. Setelah menjalani serangkaian balapan di awal musim ini, akan ada hampir satu bulan jeda sebelum putaran berikutnya, di Red Bull Ring, Austria, tanggal 10-12 Juli.